Kamis, 11 Maret 2010

lovarian band


Lovarian
Lovarian, mungkin kata ini masih kurang familiar di telinga kita atau boleh dibilang ini merupakan salah satu kosa kata baru yang semoga akan menjadi kata tidak asing lagi di Indonesia.
Lovarian, berasal dari "love" yang artinya cinta dan di imbuhi dengan akhiran "..rian" yang jika dalam bahasa inggris bisa menjadi subject atau kata ganti orang atau benda seperti dalam kata "vegetarian", "librarian" dan lain-lain.( sorry ribet ya.....?) tapi intinya lovarian artinya adalah "orang yang hidup dari,oleh dan untuk cinta.........". Karna cinta adalah satu-satunya keajaiban yang selalu membuat hidup ini menjadi damai dan menyenangkan.....

so.........?

Lovarian kita ambil sebagai nama sebuah band yang merupakan salah satu band indie dari Malang yang semoga akan menjadi ikon baru dunia industri musik Indonesia. dan kami dari Lovarian berharap semua materi lagu kami dapat diterima oleh semua kalangan penikmat musik Indonesia...


LOVARIAN : Generasi Cinta
2009-10-14 06:33:56

Setelah sukses dengan album fenomenal Rectoverso dari Dewi “Dee” Lestari, kini Goodfaith Production meluncurkan satu lagi musik berkualitas dari sekelompok anak muda asal Malang, Jawa Timur. Lovarian.

Lovarian yang beranggotakan Imunk, Rama, Abdee Ridho, Ozzy dan Virgy adalah band yang telah lama berjuang melalui ranah musik independent di kota apel. Dalam perjalannya sejak tahun 2003, Lovarian memulai karir sebagai band kampus. Imunk sebagai penggagas Lovarian mengajak Ozzy dan rekan sejurusannya Meiky untuk membuat band yang eksis tidak hanya di kalangan kampus saja namun diharapkan dapat menembus pasar nasional.

Segala bentuk usaha untuk mencapainya dilakukan oleh Lovarian, manggung dari kampus ke kampus, cafe to cafe, local tv, event-event radio hingga mengisi soundtrack di beberapa film independent produksi filmmaker asli Malang, sampai tawaran mengisi kompilasi pernah disambangi oleh Lovarian dan menjadikan mereka salah satu band terbaik di Malang. Namun itu semua bukan tanpa pengorbanan.

Sebagaimana band yang serius menjadikan sebagai musik pilihan hidup, mempunyai album merupakan sebuah pencapaian tersendiri dalam karir bermusik. Impian tersebut ternyata tak semudah seperti yang dibayangkan oleh Imunk dan kawan-kawan.

Sempat semangat mereka padam akibat berbagai masalah, diantaranya harus kehilangan Chimot yang sebelumnya menggawangi drums dan Meiky sang vokalis. Tak hanya itu, mereka pun harus bersaing dengan ratusan band lain yang sama-sama mencoba di jalur musik. Hanya ada dua kemungkinan bagi mereka, terus maju bermusik dengan segala pahit getirnya atau menyerah pada keadaan atau bahkan berhenti bermusik untuk bekerja di tempat yang membosankan dan mengubur semua impian, ide kreatif dan semangat menjadi musisi. Namun nasib membawa mereka bertemu dengan produser Ruzie Firuzie dan Andrey Noorman dan executive producer Ignatius Andy, dan kini mereka berada di bawah bendera Goodfaith Production yang sebelumnya sukses meluncurkan album “Rectoverso” Dewi Lestari.

Mengkomunikasikan cinta dengan musik merupakan tantangan tersendiri. Kesederhanaan berpikir Imunk, gitaris yang mempunyai nama asli Mulyadi ini, menjadikan karya-karya Lovarian patut diperhitungkan. Salah satunya adalah pilihan nama Lovarian yang idenya didapat saat duduk di sebuah kelas perkuliahan. Dari menggabungka kata “love” dan akhiran “rian” menjadian Lovarian berarti hanya cinta sebagaimana kata vegetarian, hanya sayuran. Lulusan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan jurusan Bahasa Inggris ini, tampakanya memang banyak membawa pengalaman cintanya dalam 12 karya yang mengisi debut album Lovarian yang berjudul Generasi Cinta. Keduabelas lagu tersebut ditulis oleh Imunk sendiri. Kolaborasi Lovarian dan Ade Kunci sebagai Music Director menjadikan lagu-lagu tersebut 12 lagu yang berkualitas ber-genre pop-rock yang diharapkan dapat menyentuh segenap lapisan penikmat musik. Tak hanya bicara tentang cinta dua kekasih saja, namun cinta akan bangsa dan negara serta cinta pada kehidupan itu sendiri.

Love is The Power, Love is The Energy.
Lagu “Bicarakan Padaku”, sebagai debut single mereka di album generasi cinta ini, merupakan cara Lovarian untuk mengemukakan kepeduliannya akan masalah hubungan di antara kekasih yang paling umum, yaitu : komunikasi. Hal yang mungkin sederhana, namun dikemas apik dan menarik, menjadikannya karya segar yang mencerahkan. Di album ini Lovarian juga berkolaborasi dengan gadis muda berbakat, Ajeng pada lagu “Di Bawah Satu Bulan”. Lagu-lagu lain seperti, “Melupakanmu”, “Kekasih Bukan Kekasih”,”Sang Pengagum”, “Vin” hingga “Perpisahan Termanis” memberikan sentuhan drama yang menggetarkan pada album Generasi Cinta.

Imunk pada gitar, Rama pada gitar dan keyboard, Abdee Ridho pada drums, Ozzy pada bass dan Virgy pada vocal, berharap kehadiran musik Lovarian di kancah permusikan nasional dapat menyentuh seluruh lapisan. Sebagaimana cinta adalah anugerah, cinta adalah kekuatan, hanya cinta adalah Lovarian.

Lovarian, Andalan Baru Kota Apel


Kapanlagi.com - Kota Apel Malang tercatat sebagai salah satu kekuatan dalam peta musik Indonesia. Tak sedikit kera ngalam (sebutan bagi warga Malang, Red) berhasil mentasbihkan musisi-musisi kaliber.


Kini muncul andalan baru dari Malang, Lovarian. Mereka terdiri dari Imunk (gitar), Rama (gitar), Abdee Ridho (drum), Ozzy (bass) dan Virgy (vokal). Terbentuk pada tahun 2003, Lovarian resmi merilis debut album GENERASI CINTA di tahun ini, dengan mengusung musik pop rock.


[Info untuk Anda: "Semua berita KapanLagi.com bisa dibuka di ponsel. Pastikan layanan GPRS atau 3G Anda sudah aktif, lalu buka mobile internet browser Anda, masukkan alamat: m.kapanlagi.com"]


Beberapa nama besar seperti Matchbox Twenty, Muse, Maroon 5 dan band-band bernuansa British menjadi pengaruh kuat bagi pondasi musikalitas bagi band yang namanya berasal dari penggabungan kata Love dan Rian.


"Love artinya cinta, dan Rian seperti kata vegetarian yang artinya hanya akan sayuran. Jadi kami mengartikan Lovarian sebagai orang-orang yang selalu hanya berkecimpung dalam cinta," celoteh Virgy saat ditemui di MU Cafe, Jumat (14/8).


Cinta yang dimaksud Lovarian dalam hal ini, seperti dituturkan Virgy, dalam artian yang positif. Cinta dalam artian universal. Tidak hanya cinta terhadap lawan jenis. Tapi juga cinta kepada keluarga, orang tua, dan teristimewa cinta kepada Yang Maha Kuasa.


Dan semua itu dinyatakan secara gamblang di 12 lagu milik Lovarian dalam album GENERASI CINTA yang diproduksi label Goodfaith Production, yang pernah sukses membidani album RECTOVERSO milik Dewi Lestari, dengan Ruzie Firuzie dan Andrey Noorman sebagai produser, Ignatius Andy selaku executive producer, dan Ade Kunci bertindak sebagai music director.


"Kami memilih jalur pop rock dengan harapan, cinta yang ditebar lewat lagu-lagu kami, bisa diserap dengan cepat oleh para pendengar," dalih Abdee Ridho, sang drummer.


Lirik ciamik yang dikemas secara apik menjadi lagu-lagu Lovarian terdengar segar dan mencerahkan. Simak tembang Di Bawah Satu Bulan, Melupakanmu, Sang Pengagum, Vin, hingga Perpisahan Termanis yang sanggup memberikan drama kisah percintaan yang menggetarkan. Ini yang menjadi kekuatan Lovarian sesungguhnya.


Lovarian Band Cuma Urusan Cinta
Minggu, 23 Agustus 2009 | 14:34 WIB



SURYA Online - KOTA Malang tidak bisa diremehkan dari peta musik Indonesia. Seiring dengan perkembangan musik dari era 60-an hingga milenium, tercatat tidak sedikit arek-arek Malang yang mematri namanya dalam jajaran musisi besar dan bertalenta.

Salah satunya yang sedang muncul ke permukaan adalah band bernama Lovarian. Terbentuk di sebuah kampus di Malang pada tahun 2003, kelima pemuda berbakat yang terdiri dari Imunk (gitar), Rama (gitar), Abdee Ridho (drum), Ozzy (bass) dan Virgy (vokal) ini sepakat membentuk band karena merasa satu visi dan mempunyai selera musik sama.

Lovarian, menurut personelnya, adalah penggabungan kata ‘love’ dan akhiran ‘rian’ sehingga menjadi Lovarian. Seperti kata vegetarian yang artinya hanya memakan sayuran, personel band ini kompak mengartikan Lovarian sebagai orang-orang yang berkecimpung hanya dalam urusan cinta.

“Cinta dalam arti yang positif, cinta yang universal. Tidak hanya cinta pada lawan jenis, tapi juga terhadap orang tua, pada keluarga, teristimewa cinta kepada yang Maha Kuasa,” ujar Virgy, sang vokalis berfilsafat.

Mimpi menggapai prestasi di tingkat nasional terbuka ketika Lovarian bertemu produser Ruzie Firuzie, Andrey Noorman, dan executive producer, Ignatius Andy yang tertarik memproduksi album mereka di bawah naungan Goodfaith Production. Label ini sebelumnya sukses meluncurkan album Rectoverso-nya Dewi Lestari.

Lovarian pun resmi meluncurkan album bertajuk Generasi Cinta yang pastinya berisi lagu-lagu cinta. Simak misalnya lagu Bicarakan Padaku, sebagai debut single mereka yang merupakan cara Lovarian untuk mengemukakan kepeduliannya akan masalah hubungan di antara kekasih yang paling umum, yaitu komunikasi.

“Komunikasi adalah hal yang paling sering memicu pertengkaran antara pasangan. Hal ini mungkin sederhana, namun jadi kunci sebuah hubungan,” jelas Ozzy. Perpisahan Termanis juga patut disimak karena sanggup memberikan sentuhan drama yang menggetarkan dalam kisah percintaan di album tersebut

4 komentar: